Rabu, 17 Agustus 2016

Atribut Nilai dan Kualitas Informasi


Kata informasi sudah tidak lagi asing di telinga kita. Setiap harinya kita selalu mendapatkan informasi. Informasi berada dimanapun dan kapanpun. Ada di mana-mana, di pasar, sekolah, rumah, lembaga, buku, koran, perpustakaan, gadget dan lain-lain. Bahkan bisa jadi dari saat kita bangun tidur pun kita sudah memperoleh informasi dari mana saja. Sumber informasi juga mempunyai peran penting bagi seseorang dalam bersikap atau mengambil sebuah keputusan.  Entah itu informasi yang penting dan diperlukan atau tidak. Menurut Widyawan (2014: 7) bahwa sumber informasi terdiri atas informasi primer, sekunder, dan tersier. Dan suatu informasi itu penting jika seseorang itu menganggap infromasi yang didapatkan sesuai dengan kebutuhannya. Informasi juga bisa mempunyai banyak arti dan berikut adalah beberapa pengertian informasi,
1. Cambridge Dictionary of Philosophy,
    Informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang berarti bagi penerimanya.
2. Checkland and Scholes (1990), 303.
    Informasi sama dengan data beserta arti/makna.
3. Random House Dictionary
   Information, knowledge communicated or received concerning a particular fact or circumstance;          news
4. Informasi adalah rekaman suatu fenomena yang diamati, atau bisa juga berupa putusan-putusan yang dibuat seseorang (Estabrook, 1997: 245 dalam Yusup, 2014: 11)
    Apalagi di jaman sekarang yang serba digital dan semakin canggih, informasi selalu ada, terlalu banyak dan pada akhirnya membludak. Dari sekian banyaknya informasi yang muncul membuat suatu ledakan informasi yang harus diolah dan difilter atau disaring supaya kita pun tidak kebingungan dalam mencari informasi yang akurat dan tepat.
Menurut (Maulana, 2015) dalam blognya yang menjelaskan atribut nilai dan kualitas, bahwa terdapat 3 atribut yang digunakan agar informasi itu mempunyai nilai dan kualitas. Penjelasan dari Maulana tentang 3 atribut nilai dan kualitas ini juga seperti apa yang telah disampaikan dalam perkuliahan. Tiga atribut tersebut, yaitu:
1. Relevan (Relevancy)
    Sebuah sinyal hanya bisa disebut informasi yang RELEVAN jika sesuai dengan keputusan/ pikiran penerima. Relevan dimaksudkan apakah content dari informasi tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan atau tidak. Jika informasi yang diterima dianggap penting dan bermanfaat berarti informasi tersebut sudah dianggap relevan bagi dirinya.
Misalnya jika kita sedang mencari informasi tentang desain perpustakaan dan kita menelusur dengan internet maka, di internet akan banyak yang menyebutkan tentang topik tersebut. Kemudian kita memilah-milah dan menyaring mana informasi yang benar-benar dibutuhkan. Jika sudah menemukan informasi yang sesuai tentang topik yang dicari maka kita telah menemukan informasi yang relevan.
2.  Waktu (Timeliness)
     -Waktu dimana sinyal diterima penting
     -Waktu penerimaan informasi bisa mempengaruhi keputusan selanjutnya
Waktu disini dimaksudkan disaat seseorang menerima informasi yang diterima. Karena dalam menerima informasi juga dibutuhkan timing yang tepat untuk mempengaruhi si penerima informasi tersebut.
Misalnya disaat informasi tentang jadwal kuliah yang kita tunggu ternyata penyampaian informasinya sangat mendadak, sedangkan rumahnya jauh dari kampus. Ini membuat si penerima yang awalnya memang berniat berangkat kuliah menjadi tidak ingin berangkat dikarenakan  jika dia berangkat ke kampus pun juga akan terlambat sekali dan waktu yang penyampaian informasi yang tidak sesuai membuat dia berubah pikiran.
3.    Akurat (Accuracy)
    Evaluasi tambahan informasi memerlukan spesifikasi keakuratan informasi tersebut. Keakuratan disini merupakan sebuah ketepatan dari content informasi yang diterima apakah bisa dipercaya atau tidak.
Misalnya kita sedang mencari tentang informasi di internet, banyak informasi yang keluar tentang itu. Dan kita memilih beberapa informasi dari internet dari blog si A, C, atau E dikarenakan kita tahu bahwa beberapa penulis blog ini adalah orang-orang yang memang ahli dan berkecimpung di dunianya.
     Karena setiap individu mempunyai kebutuhan informasi yang berbeda-beda maka, tidak ada seorang pun yang tidak membutuhkan informasi. Setiap orang membutuhkan informasi yang akurat, relevan, cepat dan mudah didapat. Dibutuhkan keterampilan dalam menemukan atau menelusur secara efektif untuk mendapatkan informasi di saat jumlah informasi berlipat ganda. Maka dari itulah kita harus pintar-pintar dalam mengelola informasi yang ada dan datang kapanpun kita berada. Kita juga harus bisa menyaring sebuah informasi yang benar-benar bermanfaat bagi diri kita.



Sumber:

Kualitas, Nilai, dan Metriks. sesi 2 disampaikan pada Perkuliahan MK Isu-Isu Kontemporer Informasi MIP UGM Rabu, 11 Agusus 2016 oleh Dr.Ida Fajar Priyanto,Ph.D

Maulana, Murad. 2015. 3 Atribut Nilai dan Kualitas. dilihat secara online <http://www.muradmaulana.com/2015/09/3-atribut-nilai-dan-kualitas-informasi.html>

Seminar on Information Issue. sesi I disampaikan pada Perkuliahan MK Isu-Isu Kontemporer Informasi MIP UGM Rabu, 10 Agusus 2016 oleh Dr.Ida Fajar Priyanto,Ph.D

Widyawan, Rosa. 2014. Agar Informasi Menjadi Lebih: Pengantar Pelayanan Kemas Ulang Informasi. Jakarta: Media Kampus Indonesia

Yusup, Pawit M., 2014. Ilmu Informasi, Komunikasi, dan Kepustakawanan. Jakarta: Bumi Aksara


12 komentar:

  1. diberi contoh, lebih sippp

    BalasHapus
  2. Keren, ada mengutip Murad Maulana juga. hehe..

    Btw, poin tentang sumber informasi terdiri atas informasi primer, sekunder, dan tersier (Widyawan, 2014)apakah bisa diberikan sedikit penjelasan singkat, padat, dan jelas?

    Thank you, Resti.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kbtulan ktmu pnya mas murad, jdinya sklian aja tak tmbhin. Hehe...
      Makasih buat pertanyaannya, mbak. Jadi informasi primer itu informasi yang menyajikan data dari dikumen asli dan bentuknya sederhanana atau lebih umumnya itu informasi yg muncul pertama.
      Informasi sekunder dengan kata lain sumber versi tangan kedua.
      Sedangkan untuk informasi tersier itu berisi informasi hasil pemampatan dan pengumpulan dari sumber primer dan sekunder, misalnya buku panduan, almanak, buku ajar. Tapi semua itu sekali lagi bergantung konteksnya.

      Hapus
  3. walaupun ada sedikit curcolnya (jadwal kuliah mksdnya he3) tetapi itu justru membuat lebih paham karena bisa kaitkan langsung dg keseharian kita, satu lagi tentang akurasi informasi...itu juga cukup menantang untuk dibuktikan,namun harus tetap dilakukan apalagi jika informasinya mengandung propaganda atau terkait dengan SARA...so be wise

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ga curcol mbak, kan skrg udh ga lajo. Hehe...
      Lajonya udh jman dlu 😁😁✌
      Tapi terima kasih bt sarannya, mbak fida.

      Hapus
  4. Perlu ditekankan juga bahwa waktu tidak selalu berkaitan dengan kebaruan informasi. Seorang sejarawan, bisa jadi lebih cocok menerima informasi daari first-hand meskipun sudah sangat lawas.

    BalasHapus
  5. Tulisanmu informatif, sister. Desain blog kamu juga oke, bisa jadi referensi. Terima kasih.

    BalasHapus