Kamis, 08 September 2016

Teknologi Informasi Membentuk Masyarakat Jejaring (Network Society)

      Dengan seiring kemajuan jaman dan teknologi yang semakin canggih, dimana perkembangan teknologi informasi memberikan kebebasan dan keleluasan dalam mengakses segala hal dan menghapus sekat-sekat atau batasan yang ada. Teknologi informasi ini memunculkan sebuah transformasi sosial di masyarakat. Menurut Sujono (2013) pada network society yang berlaku adalah logika jejaring, di dalamnya terjadi relasi komunikasi yang membentuk budaya baru dengan memanfaatkan teknologi berparadigma informasi. Pemanfaatan teknologi informasi oleh individu ini mendorong terbentuknya jejaring teknologi informasi. Sebuah keadaan yang membawa pada perubahan multidimensi: bidang ekonomi, politik, sosial maupun budaya.
      Menurut Priyanto (2016) masyarakat jejaring  (network society) merupakan bentuk struktur sosial, yang muncul sebagai karakteristik dari era informasi dan mengacu pada periode sejarah dimana manusia melakukan kegiatan dalam paradigma teknologi informasi. Masyarakat jejaring, sebuah konsep dimana masyarakat telah berjejaring dan memanfaatkan media sosial. Dengan berjejaringnya masyarakat tersebut dengan media sosial, kini pun terbantu dengan adanya koneksi berbasis internet. Hal ini merupakan fenomena yang dimana perkembangan teknologi informasi mampu mengalihkan bentuk-bentuk interaksi langsung ke arah tidak langsung. Pada jaman dulu sebelum teknologi dan internet boming, interaksi antar masyarakat hanya berdasarkan fisik atau secara langsung saling bertemu. Hingga pada akhirnya perkembangan teknologi informasi dapat menghapus sekat atau batasan tersebut. Akibatnya, dengan hilangnya sekat-sekat yang ada dengan teknologi informasi ini seseorang dapat berjejaring dengan siapa saja, dimana saja dan kapan saja.   
     Menurut pandangan Castells, teknologi komputer dan aliran informasi telah mengubah dunia bahkan hingga menimbulkan permasalahan pada bidang sosial, ekonomi, dan budaya. Istilah informasionalisme yang dijelaskan oleh Castells adalah suatu mode perkembangan dimana sumber utama produktivitas terletak pada optimalisasi kombinasi penggunaan faktor-faktor produksi berbasis pengetahuan dan informasi. Jadi, tidak hanya bardasarkan pada kekuatan modal. Pada dasarnya memandang sebuah informasi dan pengetahuan memainkan peranan penting dalam kepengelolaan kota. Menurut Castells (2000) dalam Rahma (2014), bahwa penerapan pengetahuan (knowledge) dan informasi menghasilkan suatu proses inovasi teknik yang sifatnya akumulatif serta berpengaruh signifikan terhadap organisasi sosial. Sehingga perkembangan masyarakat diakhir abad ke-19 yang dipengaruhi oleh perkembangan informasi dan teknologi informasi disebut sebagai masyarakat jaringan (network society).
    Castells melalui konsepnya tentang masyarakat jaringan (network society) mengembangkan konsep Daniel Bell pada awal tahun 1970-an. Berawal dari adanya revolusi informasi di Amerika pada tahun 1970-an mengakibatkan terjadinya perubahan luar biasa pada pengelolaan dan peran informasi, melahirkan restruksturisasi fundamental pada sistem kapitalis yang disebut sebagai “kapitalisme informasional”. Selanjutnya dari sinilah  muncul istilah “masyarakat informasi”. Kedua istilah diatas muncul didasarkan pada “informasionalisme”. Perkembangan masyarakat pada abad ke-19 yang dipengaruhi oleh perkembangan informasi dan teknologi informasi disebut sebagai masyarakat jaringan atau yang lazim disebut sebagai network society (Rahma Sugihartati, 2014:61).
       Dengan adanya jaringan (network) ini memungkinkan komunikasi berjalan kesemua arah, pada level struktur manapun, tanpa perlu diwakilkan. Produktivas dan efisiensi kerja organisasi satu institusi akan semakin berkembang pesat dengan adanya perkembangan teknologi informasi dan jaringan informasi. Dengan adanya jaringan ini, maka seyogyanya pemberdayaan masyakarat informasi dapat dilakukan ke semua lapisan masyarakat, pada level struktur mana saja, dimanapun dan kapanpun. Jaringan menjadi hal penting karena dengan adanya jaringan setiap individu berhubungan satu sama lain, saling terbuka, mampu berkembang, dinamis dan mampu bergerak ke arah yang lebih baik. Adanya jaringan ini juga membuat kapitalisme semakin mendunia dan teroganisasi.



Daftar Pustaka

Castells, Manuel.1996. The Rise of The Network Society (The Information Age: Economy, Society, and Culture). London:Willey-Blackwell

Informasi-Culture, Knowledge, and Social Informatics sesi 3 disampaikan pada Perkuliahan MK Isu-Isu Kontemporer Informasi MIP UGM. Kamis, 1 Agusus 2016 oleh Dr.Ida Fajar Priyanto,Ph.D
Sugihartati, Rahma.2014.Perkembangan Masyarakat Informasi & Teori Sosial Kontemporer. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group

Sujono, Firman Kurniawan. 2013. Manusia dalam Masyarakat Jejaring Telaah Filsafat Pemikiran Manuel Castells Tentang Abad Informasi. Disertasi. Universitas Indonesia Fakultas Ilmu Budaya. <lib.ui.ac.id/unggah/?q=system/files/node/2012/2/firman.kurniawan/firman_kurniawan_sujono-disertasi-fakultas_ilmu_budaya-naskah_ringkas-2013.docx> diakses pada 6 September 2016

Masyarakat Jejaring. <http://focus.fisipol.ugm.ac.id/courses/FisipolUGM/SPD8230/20142/about> diakses pada 6 September 2016

2 komentar:

  1. Terima kasih Resti untuk penjabaran tentang Manuel Castell yang pro akan perkembangan teknologi informasi dan sejarah singkat perihal network society, semakin menambah pengetahuan ku

    BalasHapus
  2. A complete and complete guide to nano titanium - TITaniumArt
    As it turns out, nano titanium dive knife titanium was developed to offer users titanium drill bits the titanium exhaust ability to titanium pots and pans turn any portion of their tube supplier DNA into real rubber.

    BalasHapus